Beralih ke menu navigasi utama Beralih ke bagian utama Beralih ke bagian footer website

Evaluasi Model Otonomi Khusus Provinsi Papua dan Papua Barat

Abstrak

Sesuai UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua, dana otonomi khusus berakhir pada tahun 2021. Ketentuan tersebut kemudian menimbulkan kegaduhan politik. Pemerintah kemudian dengan cepat menerbitkan UU Nomor 2 Tahun 2021. Tetapi masih ada persoalan mendasar yang belum diatasi, yang dikemudian hari akan terulang, yakni belum adanya evaluasi secara menyeluruh dan berkelanjutan penggunaan dana otonomi khusus.

Penelitian ini menggunakan Model Evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product); (Stufflebeam & Coryn, 2014) dan Model Analisis Kesenjangan (Gap Analysis); (Mineraud, Mazhelis, Su, & Tarkoma, 2016). Kedua model tersebut digunakan untuk mengevaluasi empat bidang yang menjadi fokus utama penggunaan dana otsus yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan dana afirmasi.

Dengan menggunakan analisis data sekunder dan FGD dengan para pemangku kepentingan di Provinsi Papua dan Papua Barat serta Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kota Sorong, meliputi pejabat pemerintah, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh wanita, serta anggota MRP (Majelis Rakyat Papua) diperoleh kesimpulan bahwa      model evaluasi CIPP dapat digunakan untuk mengevaluasi pemanfaatan dana otonomi khusus di kedua Provinsi dalam empat bidang secara komprehensif. Sedangkan analisis kesenjangan (gap analysis) dapat digunakan untuk memetakan permasalahan dan solusi dalam pemanfaatan dana otonomi khusus di lokasi penelitian.

Agar model ini dapat bermanfaat secara komprehensif untuk bahan pembuatan kebijakan pemerintah selanjutnya, perlu dilakukan kajian lanjutan dengan melibatkan semua stakeholders dalam mengidentifikasi indikator dan subindikator yang lebih rinci serta pengumpulan data secara lengkap dan menyeluruh di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Kata Kunci

evaluasi model dana otonomi khusus, konteks, input, proses, produk, analisis kesenjangan

PDF (English)

Referensi

  1. Anwar, A. R. D., Abdullah, M. F., & Hadi, S. (2018). Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Otonomi Khusus dan Belanja Modal terhadap PDRB di Kab/Kota Provinsi Papua. Jurnal Ilmu Ekonomi, 2(1), 1–13. https://ejournal.umm.ac.id/index.php/jie/article/view/6961
  2. Ayunda, R. (2021). Dampak Rill Implementasi Status Otonomi Khusus di Provinsi Papua, Indonesia: Kajian Hukum Perspektif Good Governance. Jurnal Komunikasi Hukum, 7(1), 387–402. https://doi.org/10.23887/jkh.v7i1.31765
  3. Aziz, N. L. L., Zuhro, R. S., Cahyono, H., Suryani, D., Aulia, D., & Maulana, Y. (2018). Pola Pengawasan Pengelolaan Dana Otonomi Khusus dan Istimewa: Perspektif Politik. Jurnal Penelitian Politik, 15(1). https://doi.org/10.14203/jpp.v15i1.748
  4. Bagubau, E., & Patrikha, F. D. (2022). Analisis Keputusan Mahasiswa Papua Memilih Berkuliah di Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN), 10(1), 1537–1544. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jptn/article/view/42695
  5. Budiratna, H., & Qibthiyyah, R. M. (2020). Evaluasi atas Transfer Dana Otonomi Khusus di Aceh, Papua, dan Papua Barat. Jurnal Indonesia Sosial Sains, 1(5), 402–414. https://doi.org/10.36418/jiss.v1i5.103
  6. Divayana, D. G. H. (2015). Evaluasi Program Penanggulangan HIV/AIDS dengan Model CIPP Berbantuan Komputer. Konferensi Nasional Sistem dan Informatika 2015, 442–446. http://ejournal.stikom-bali.ac.id/index.php/knsi/article/view/495
  7. Edyanto, Agustang, A., Idkhan, A. M., & Rifdan. (2021). Implementasi Kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) Papua. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 5(4), 1445–1451. https://doi.org/10.36312/jisip.v5i4.2577
  8. Fatahillah, T. N., Ananda, C. F., & Prasetyia, F. (2021). Dana Otonomi Khusus Papua, Tingkat Pembangunan Daerah, dan Kapasitas Pajak. Indonesian Treasury Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara dan Kebijakan Publik, 6(4), 345–359. https://doi.org/10.33105/itrev.v6i4.429
  9. Gandomkar, R. (2018). Comparing Kirkpatrick’s Original and New Model with CIPP Evaluation Model. Journal of Advances in Medical Education & Professionalism, 6(2), 94–95. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5856911/
  10. Hasan, A., Yasin, S. N. T. M., & Yunus, M. F. M. (2015). A Conceptual Framework for Mechatronics Curriculum Using Stufflebeam CIPP Evaluation Model. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 195, 844–849. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.06.324
  11. Hidayatullah, N. A., & Juliando, D. E. (2017). Desain dan Aplikasi Internet of Thing (IoT) untuk Smart Grid Power Sistem. Volt: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, 2(1), 35–44. https://doi.org/10.30870/volt.v2i1.1347
  12. Ishak, F. N. A., & Che’ Rus, R. (2019). Assessment of Effectiveness My Kampung My Future Program Based on CIPP Model: Process Dimension. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 8(10), 1586–1592. https://doi.org/10.6007/IJARBSS/v8-i10/5827
  13. KOMPAK. (2019). Hasil Kaji Cepat (Interim Result) Pemanfaatan & Dampak Dana Otonomi Khusus Provinsi Papua & Papua Barat. KOMPAK.
  14. Korain, F., Kaunang, M., & Egetan, M. (2019). Implementasi Kebijakan Dana Otonomi Khusus Bidang Pendidikan di Kota Sorong Provinsi Papua Barat. Jurnal Administrasi Publik, 5(86), 94–109. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JAP/article/view/27635
  15. Kurnia, F., Rosana, D., & Supahar. (2017). Developing Evaluation Instrument Based on CIPP Models on the Implementation of Portfolio Assessment. 080003. https://doi.org/10.1063/1.4995187
  16. Lembang, H., & Ririhena, S. W. (2019). Telaah Empiris Pengelolaan Keuangan Dana Otonomi Khusus dan Dampaknya di Provinsi Papua dan Papua Barat. Musamus Accounting Journal, 2(1), 12–23. https://ejournal.unmus.ac.id/index.php/acc/article/view/3032
  17. Lippe, M., & Carter, P. (2018). Using the CIPP Model to Assess Nursing Education Program Quality and Merit. Teaching and Learning in Nursing, 13(1), 9–13. https://doi.org/10.1016/j.teln.2017.09.008
  18. Lopulalan, J. E. (2018). Jati Diri Orang Asli Papua dalam Pusaran Otonomi Khusus di Provinsi Papua Barat. Socia: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 15(1), 37–49. https://doi.org/10.21831/socia.v15i1.20801
  19. Marit, E. L., & Warami, H. (2018). Wacana “Papua Tanah Damai” dalam Bingkai Otonomi Khusus Papua. Jurnal Ilmu Sosial, 16(1), 41–46.
  20. Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (3rd ed.). SAGE Publications, Inc.
  21. Mineraud, J., Mazhelis, O., Su, X., & Tarkoma, S. (2016). A Gap Analysis of Internet-of-Things Platforms. Computer Communications, 89–90, 5–16. https://doi.org/10.1016/j.comcom.2016.03.015
  22. Nurmasari, & Al Hafis, R. I. (2019). Desentralisasi Asimetris: Kemiskinan Ditengah Kelimpahan Otonomi Khusus Papua. JPAP (Jurnal Penelitian Administrasi Publik), 5(2), 1180–1192. https://doi.org/10.30996/jpap.v5i2.2953
  23. Pattinasarany, G. D. V., Haerudin, I., Irtanto, P. B., & Iswanto, L. (2021). Opsi Keberlanjutan Dana Otonomi Khusus 2022–2041: Menuju Tanah Papua yang Sejahtera dan Mandiri. Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK).
  24. Pratomo, R. R. (2021). Sosialisasi tentang Dampak Otonomi Khusus dan Potensi Pemekaran Wilayah Papua kepada Masyarakat Umum. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 28–35. https://ejournal.pskp.or.id/index.php/jpm/article/view/9
  25. Rochendi S., & Saleh, K. A. (2017). Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Otonomi Khusus di Provinsi Papua Barat. Poelitik: Jurnal Kajian Politik, Ekonomi Politik Dan Masalah Pembangunan, 13(1), 1903–1919. http://journal.unas.ac.id/politik/article/view/231
  26. Sartika, I. (2017). Evaluasi Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di DKI Jakarta. Jurnal Manajemen Pembangunan, 4(1), 1–17. https://ejournal.ipdn.ac.id/JMPB/article/view/196
  27. Schwab, K. (2016). The Fourth Industrial Revolution. World Economic Forum.
  28. Stufflebeam, D. L., & Coryn, C. L. S. (2014). Evaluation Theory, Models, and Applications (2nd ed.). Jossey-Bass & Pfeiffer Imprints, Wiley.
  29. Suharyo. (2018). Otonomi Khusus di Aceh dan Papua di Tengah Fenomena Korupsi, Suatu Strategi Penindakan Hukum. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 18(3), 305–318. https://doi.org/10.30641/dejure.2018.V18.305-318
  30. Sullivan, L. (2003). Langkah-langkah Afirmatif dan Otonomi Khusus.
  31. Tamberan, Y. W., & Djanggo, R. T. P. M. (2019). Analisis Dana Otonomi Khusus terhadap Human Development dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Merauke. Musamus Journal of Economics Development, 1(2), 113–118. https://doi.org/10.35724/feb.v1i2.1706
  32. Tim Pendapat BPK. (2021). Pendapat BPK: Pengelolaan Dana Otonomi Khusus pada Provinsi Papua dan Papua Barat. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
  33. Widayanti, R. S. & Jumintono. (2022). Manajemen Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Papua-Papua Barat dan Repatriasi pada Sekolah Mitra di Daerah Istimewa Yogyakarta. Media Manajemen Pendidikan, 4(2), 290–310. https://doi.org/10.30738/mmp.v4i2.10039

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Metrik

Metrik sedang dimuat ...