Beralih ke menu navigasi utama Beralih ke bagian utama Beralih ke bagian footer website

Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat: Gambaran Sejumlah Masalah Kunci

Abstrak

Pemberian otonomi khusus telah memberikan kewenangan kepada masyarakat Papua dan Papua Barat untuk menjalankan, mengatur dan mengurus penyelenggaraan pemerintahannya, pengelolaan kekayaan alam daerah semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat. Hanya saja pada implementasinya masih dihadapkan pada sejumlah tantangan pengelolaan dana, SDM, Kapasitas kelembagaan dan tata kelola yang kurang optimal, yang berimplikasi pada lambatnya pencapaian kesejahteraan OAP. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perjalan dua dekade otonomi khusus, tantangan dan hambatan serta implikasinya pada kesejahteraan masyarakat Papua. Penelitian ini menggunakan studi literatur sebagai pisau analisis guna menjawab tujuan studi. Hasil studi mengemukakan masih ditemukan ketidaksesuaian penggunaan alokasi dana otsus dan realisasi anggaran untuk pendidikan dan kesehatan yang rendah di Provinsi Papua dan Papua Barat. Meskipun terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua, namun jika dibandingkan dengan provinsi lain masih tertinggal seperti IPM, tingkat kemiskinan dan ketimpangan yang tinggi. Proses politik dan SDM aparatur yang minim turut memberikan kontribusi lambatnya penanganan konflik di Papua dan papua Barat. Dari sisi pengawasan dana otonomi khusus masih ditemukan sejumlah kendala proses komunikasi yang kurang; lemahnya koordinasi pusat, daerah dan masyarakat serta lemahnya instrument hukum.

Kata Kunci

public welfare, special autonomy, special autonomy supervision budget realization

PDF (English)

Referensi

  1. Abrar, M., Juanda, B., Firdaus, M., & Hakim, D. B. (2018). Dampak Dana Otonomi Khusus terhadap Kinerja Pembangunan Ekonomi di Provinsi Aceh [IPB University]. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95985
  2. Argawati, U. (2022, January 13). Perubahan UU Otsus Papua Abaikan Hak OAP. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=17929&menu=2
  3. Arispen, A., Dewi Rahmi, & Ade Yunita Mafruhat. (2021). Pengaruh Dana Otonomi Khusus dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Aceh Tahun 2008-2020. Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis, 1(1), 75–81. https://doi.org/10.29313/jrieb.v1i1.204
  4. Aziz, N. L. L., & Zuhro, R. S. (2018). Dinamika Pengawasan Dana Otonomi Khusus dan Istimewa. Yayasan Pustaka Obor.
  5. Aziz, N. L. L., Zuhro, R. S., Cahyono, H., Suryani, D., Aulia, D., & Maulana, Y. (2018). Pola Pengawasan Pengelolaan Dana Otonomi Khusus dan Istimewa: Perspektif Politik. Jurnal Penelitian Politik, 15(1). https://doi.org/10.14203/jpp.v15i1.748
  6. Aziz, N. L. L., Zuhro, R. S., Cahyono, H., Suryani, D., Aulia, D., & Maulana, Y. (2019). Pengawasan Dana Otonomi Khusus dan Istimewa: Problematika dan Solusi. P2 Politik-LIPI.
  7. Bappeda Provinsi Papua. (2019). Evaluasi Penyelenggaraan Pelaksanaan Prospek Tahun Anggaran 2019. Bappeda Provinsi Papua.
  8. BPK. (2021). Pendapat BPK: Pengelolaan Dana Otonomi Khusus pada Provinsi Papua dan Papua Barat 2021. BPK.
  9. Budilaksono, I. (2021, February 20). Revisi UU Otsus dan Membangun Bumi Cenderawasih dalam Kerangka NKRI. Antara. https://www.antaranews.com/berita/2010141/revisi-uu-otsus-dan-membangun-bumi-cenderawasih-dalam-kerangka-nkri
  10. Budiratna, H., & Qibthiyyah, R. M. (2020). Evaluasi atas Transfer Dana Otonomi Khusus di Aceh, Papua, dan Papua Barat. Jurnal Indonesia Sosial Sains, 1(5), 402–414. https://doi.org/10.36418/jiss.v1i5.103
  11. Calcaterra, C., & Kaal, W. A. (2021). Decentralized Governance. SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.3782214
  12. Chairil, T., & Sadi, W. A. (2020). Konflik Papua: Pemerintah Perlu Mengubah Pendekatan Keamanan dengan Pendekatan Humanis. CBDS Commentaries. https://ir.binus.ac.id/2020/10/05/konflik-papua-pemerintah-perlu-mengubah-pendekatan-keamanan-dengan-pendekatan-humanis/
  13. Erika, D. (2017, May 2). KPU: Papua Paling Banyak Pemungutan Suara Ulang. Republika. https://www.republika.co.id/berita/opbe44284/kpu-papua-paling-banyak-pemungutan-suara-ulang
  14. Frasawi, J. H., Tinangon, J., & Warongan, J. D. L. (2021). Analisis Pengelolaan Dana Otonomi Khusus pada Pemerintah Kabupaten Sorong. Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing Goodwill, 12(2), 377–394.
  15. Hasibuan, S. N. (2021). Polemik Pengelolaan Dana Alokasi Khusus di Provinsi Papua. Jurnal Indonesia Maju, 1(1), 12–27.
  16. Herizal, H., & Purwaningsih, T. (2017). Kinerja Lembaga Perwakilan Rakyat di Daerah Otonomi Khusus Aceh dalam Melaksanakan Fungsi Legislasi. Journal of Governance and Public Policy, 4(2), 294–326. https://doi.org/10.18196/jgpp.4279
  17. Jaweng, R. N. E. (2022). Empat Wajah Desentralisasi: Membaca Dekade Kedua Otonomi Daerah di Indonesia. Penerbit Buku Kompas.
  18. Juliana, Marlina, R., Saadillah, R., & Maryam, S. (2018). Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi Perspekif Politik Ekonomi Islam. Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah, 2(2), 259–268. https://doi.org/10.29313/amwaluna.v2i2.3824
  19. Juliarini, A., & Hatmoko, A. W. (2020). Pengaruh Dana Otonomi Khusus terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Tanah Papua. Prosiding Peran APBN Untuk Mewujudkan Indonesia Yang Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan di Tengah Gejolak Ekonomi Global, 335–354. https://jurnal.bppk.kemenkeu.go.id/snkn/article/view/547
  20. Kanwil Ditjen Perbendaharaan Papua Barat. (2021). Kajian Fiskal Regional Tahun 2020 Provinsi Papua Barat. Kanwil Ditjen Perbendaharaan Papua Barat.
  21. Katharina, R. (2015). Policy Implementation of Formation of the Unit For Development Acceleration in the Provinces of Papua and West Papua (UP4B) in the Context of Special Autonomy. Politica, 6(2), 123–144.
  22. Kuddy, A. L. (2018). Partisipasi Masyarakat, Transparansi Anggaran, dan Peran Pengawasan dalam Pengelolaan Dana Otonomi Khusus Sektor Pendidikan di Kabupaten Paniai. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 2(1), 19–26. https://doi.org/10.55264/jumabis.v2i1.15
  23. Kum, K. (2015). Otonomi Khusus Papua Kebijakan Implementasi Pembangunan Antara Kegagalan dan Keberhasilan. Buku Litera.
  24. Labolo, M. (2014). Desentralisasi Asimetrik di Indonesia: Peluang, Tantangan & Recovery. Wadi-Press.
  25. Lahumeten, R. (2017). Pengaruh Dana Otonomi Khusus dan Dana Alokasi Umum terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Papua Barat. Universitas Hasanuddin.
  26. Latupeirissa, J. J. P., Wijaya, I. P. D., & Suryawan, I. M. Y. (2021). Problematika Pelaksanaan Kebijakan Otonomi Khusus kepada Daerah Papua dan Papua Barat dengan Perspektif Kebijakan Publik. Sawala: Jurnal Administrasi Negara, 9(2), 168–178. https://doi.org/10.30656/sawala.v9i2.3496
  27. Malak, S. (2012). Otonomi Khusus Papua (N. Nugraha, Ed.). Ar Raafi.
  28. Marey, Y. (2020, February 4). Penanganan Stunting di Papua. BKKBN Papua. https://papua.bkkbn.go.id/?p=2084
  29. Pattinasarany, G. D. V., Haerudin, I., Irtanto, P. B., & Iswanto, L. (2022). Opsi Keberlanjutan Dana Otonomi Khusus 2022-2041: Menuju Tanah Papua yang Sejahtera dan Mandiri. KOMPAK.
  30. People’s Consultative Assembly of the Republic of Indonesia. (2018). Pelaksanaan Otonomi Daerah. People’s Consultative Assembly of the Republic of Indonesia.
  31. Pratomo, R. R. (2021). Sosialisasi tentang Dampak Otonomi Khusus dan Potensi Pemekaran Wilayah Papua kepada Masyarakat Umum. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 28–35.
  32. Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara-Badan Keahlian DPR RI. (2020). Buku Ringkasan terhadap LHP atas LKPD Provinsi di Wilayah Maluku dan Papua: Berdasarkan IHPS I Tahun 2019. Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara-Badan Keahlian DPR RI.
  33. Putra, F. A. S. (2021). Problematika Pembentukan Partai Politik Lokal di Papua Periode 2001–2021 [Universitas Islam Indonesia]. https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/37247
  34. Saputri, W. A. K., & Suryowati, K. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gini Ratio di Provinsi Papua dengan Model Spasial Data Panel. Jurnal Statistika Industri Dan Komputasi, 3(2), 1–11. https://doi.org/10.34151/statistika.v3i02.1060
  35. State Finance Accountability Committee (BAKN). (2020). Penelaahan atas Otonomi Khusus Provinsi Papua. State Finance Accountability Committee (BAKN).
  36. Suhartono, & Satya, V. E. (2020). Dampak Dana Otonomi Khusus terhadap Pembangunan Papua. Parliamentary Review, II(4), 155–163.
  37. Sumule, A. I., Suryani, D., Suratman, E., Bauw, L., Siddik, M., Tuerah, N., Nurkholis, & Reba, W. H. (2019). Kajian Pemanfaatan Dana Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat 2002-2018. KOMPAK.
  38. Tahir, A. (2010). Kebijakan Publik dan Transparansi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. PT. Pustaka Indonesia Press.
  39. Tatogo, M., Allo Layuk, T., & Bharanti, B. E. (2018). Pengelolaan Dana Otonomi Khusus Bidang Pendidikan di Kabupaten Nabire. Keuda (Jurnal Kajian Ekonomi Dan Keuangan Daerah), 3(2), 63–83. https://doi.org/10.52062/keuda.v3i2.708
  40. Tryatmoko, M. W. (2012). Politik Kebijakan Pengelolaan Dana Otonomi Khusus Papua. Jurnal Penelitian Politik, 9(1). https://doi.org/10.14203/jpp.v9i1.452
  41. Tryatmoko, M. W., Pamungkas, C., Dewi, R., Feneteruma, L., Afriansyah, A., & Maulana, Y. (2021). Pembenahan Otonomi Khusus untuk Penyelesaian Konflik Papua. LIPI.
  42. Wahyuni, R. N. T., & Damayanti, A. (2014). Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kemiskinan di Provinsi Papua: Analisis Spatial Heterogeneity. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan Indonesia, 14(2), 128–144. https://doi.org/10.21002/jepi.v14i2.441
  43. Widjojo, M. S., & Budiatri, A. P. (2012). UU Otonomi Khusus bagi Papua: Masalah Legitimasi dan Kemauan Politik. Jurnal Penelitian Politik, 9(1). https://doi.org/10.14203/jpp.v9i1.449
  44. Widjojo, M. S., Elizabeth, A., Al Rahab, A., Pamungkas, C., & Dewi, R. (2009). Papua Road Map: Negotiating the Past, Improving the Present, and Securing the Future. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  45. Wijaya, A. H. C. (2016). Kajian Pengelolaan Dana Otonomi Khusus di Kabupaten Asmat. Keuda: Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan Daerah, 1(1). https://doi.org/10.52062/keuda.v1i1.74

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Metrik

Metrik sedang dimuat ...